Selasa, 27 Desember 2011

the science

Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.
Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadi. Jadi, anda melakukan dekoding.
Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti halnya sumber-penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan. Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).

Rabu, 21 Desember 2011

feminism is all around us

FEMINISM

Feminism is a view where woman needs a change will be expected or achieved. In modern life in feminism has become mode for woman who wishes a freedom. In the freedom can be explained in two aspects, both positive and negative aspects.
In positive aspect, I emphasize a family which is not life far from my house. There is a woman who life with her husband and two her son. Her husband just work as laborer which the income can’t comply her necessary.  His wife just who graduated elementary school can help her husband with selling the food. Thus they can receive to another in those situations. In the case positive aspect that a woman will be able to become a person who don’t only work in the kitchen, well or bed room but it can give the income or help to fill family necessary. The freedom has the function in giving gain for the other person generally and especially family.
In negative aspect, I found the phenomenon which also is not far to my home. The case is very different in the negative aspect of life. A family where a wife often went middle night after working, whereas her husband is a person has been said complete to living his family. In this case I identify that these women only wants of getting the money or added income for her selves. However exactly, these women still ask the right to her husband. The negative aspect which I take over in this family that freedom of the women be needed, but if a husband ought to fill the necessary. The wife may work as long as she can know and aware to her status or obligated has had family. The women may work, however not only to importance themselves but can useful to their family.   

Kamis, 15 Desember 2011

a nice day

hallow? morning all???????it's so good for me in balai kambang with somone special........

Rabu, 07 Desember 2011

the characteristic of adulthood

Berikut ini pemikirannya tentang ciri-ciri atau karakteristik kedewasaan seseorang yang sesungguhnya dilihat dari kematangan emosionalnya.
1.       Tumbuhnya kesadaran bahwa kematangan bukanlah suatu keadaan tetapi merupakan sebuah proses berkelanjutan dan secara terus menerus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan diri.
2.       Memiliki kemampuan mengelola diri dari perasaan cemburu dan iri hati.
3.       Memiliki kemampuan untuk mendengarkan dan mengevaluasi dari sudut pandang orang lain.
4.       Memiliki kemampuan memelihara kesabaran dan fleksibilitas dalam kehidupan sehari-hari.
5.       Memiliki kemampuan menerima fakta bahwa seseorang tidak selamanya dapat menjadi pemenang dan mau belajar dari berbagai kesalahan dan kekeliruan atas berbagai hasil yang telah dicapai.
6.       Tidak berusaha menganalisis secara berlebihan atas hasil-hasil negatif yang diperolehnya, tetapi justru dapat memandangnya sebagai hal yang positif tentang keberadaan dirinya.
7.       Memiliki kemampuan membedakan antara pengambilan keputusan rasional dengan dorongan emosionalnya (emotional impulse).
8.       Memahami bahwa tidak akan ada kecakapan atau kemampuan tanpa adanya tindakan persiapan.
9.       Memiliki kemampuan mengelola kesabaran dan kemarahan.
10.    Memiliki kemampuan menjaga perasaan orang lain dalam benaknya dan berusaha membatasi sikap egois.
11.    Memiliki kemampuan membedakan antara kebutuhan (needs) dengan keinginan (wants).
12.    Memiliki kemampuan menampilkan keyakinan diri tanpa menunjukkan sikap arogan (sombong).
13.    Memiliki kemampuan mengatasi setiap tekanan (pressure) dengan penuh kesabaran.
14.    Berusaha memperoleh kepemilikan (ownership) dan bertanggungjawab atas setiap tindakan pribadi.
15.    Mengelola ketakutan diri (manages personal fears)
16.    Dapat melihat berbagai “bayangan abu-abu” diantara ekstrem hitam dan putih dalam setiap situasi.
17.    Memiliki kemampuan menerima umpan balik negatif sebagai alat untuk perbaikan diri.
18.    Memiliki kesadaran akan ketidakamanan diri dan harga diri.
19.    Memiliki kemampuan memisahkan perasaan cinta dengan berahi sesaat.
20.    Memahami bahwa komunikasi terbuka adalah kunci kemajuan.
semoga bisa menjadi kebaikan buat kita semua???amin...



Senin, 05 Desember 2011

News

sekarang tu aneh-aneh ja yah penyakit. orang og pemproduksi paku jarum di dalam tubuh. itu menurut kedokteran penyakit langka kalau langka terus itu pa ya di makan gitu ya...tapi kalau percaya yang ghoib itu katanya "santet". percaya g'percaya emang ini udah kenyataan. tetep berpegang teguh ja pada keyakinan masing masing....believe or not....?mending bahas yang "in" ja,,,,
sekarang pak presiden lagi marah ma menteri2 nya (coro-coro) it klw di tempatku namainnya...he....pak presiden jangan marah...kadang manusia ya ada khilafnya....aku sendiri juga bingung og pak di kasih tanggung jawab pada meleng....yang masalah pimpinan KPK lah, yang jembatan rubuh lah, Papua rusuh lah, Gaji pegawailah yang ini itu...siapa yang perlu dipersalahkan...?
saya sebagai rakyat hanya ingin bukti bapak untuk negara ini....tapi saya salut ma bapak negara sebesar ini bapak pimpin....LANJUTKAN.......SBY....-------->

Kamis, 01 Desember 2011

my recipes

Brownis Cassava
Bahan :
ØTepung mokal   100 gr
ØMentega   100 gr
ØGula pasir   125 gr
ØTelur ayam   2 butir
ØBaking powder   1 sdt
ØSusu bubuk   5 gr
ØCokelat bubuk  10 gr
ØCokelat blok   100 gr
ØVanili  2 bgks

Alat :
ØOven, loyang, mixer, solet, kertas kue, kompor, timbangan.

Cara membuat :

ü  Semua bahan kering diaduk sampai rata
ü Potong cokelat blok dan cairkan denga cara di tim, setelah leleh masukkan mentega aduk sampai mentega leleh, aduk supaya campur dengan cokelatnya lalu biarkan sampai dingin
ü Masukkan campuran bahan kering tadi ke dalam cokelat tim sdikit demi sedikit sampai rata ( adonan A )
ü  Telur, gula pasir di mixer dengan kecepatan sedang sampai gula pasir hancur, jaga jangan sampai mengembang ( adonan B )
ü  Campur adonan  A dan B aduk samapi rata
ü Tuang adonan ke dalam loyang yang telah di olesi dengan mentega dan ditaburi tepung secara merata
ü  Hiasi dengan keju parut sesuai selera
ü  Panggang di dalam oven selama 40 – 50 menit
ü  Brownis siap dihidangkan